Kesimpulan : Apakah Itu Benda Seni?
Bila kita simpulkan berbagai
pendapat dari para ahli tersebut, maka cara pandang kita terhadap seni bisa
kita sederhanakan dengan melihat seni sebagai sebuah kreasi manusia. Seni
sebagai kreasi tidak terlepas dari adanya creator (seniman) dan appreciator
(penikmat).
Kemudian untuk mempermudah dalam
memahaminya kita gunakan antonim dari kata tersebut sehingga dapat diketahui
poin utama yang menjadi pembeda diantara keduanya, sehingga dengan mudah kita
menyusun sebuah definisi. Antonim dari seni adalah bukan seni, sehingga akan
terdapat dua golongan benda yakni benda seni dan bukan benda seni.
Lalu apa perbedaan antara benda seni
dan benda yang bukan seni?
Suatu benda dapat dikatakan seni
apabila benda tersebut dapat merangsang salah satu indra manusia dan diproses
lebih dominan melalui instuisi sehingga pikiran dan indra yang lain
merasakannya secara imajinatif, arti kata lain dari merasakan secara
imajinatif ini sering disebut dengan makna dari sebuah seni.
Berikut contoh tahapannya :
1. Karya seni diterima oleh salah satu
indra
Misal kita mendengarkan musik
instrumental My memory
Rangkaian nadanya seolah olah
membawa kita ke suasana tertentu. prase suasana tertentu merupakan
kegiatan dari intuisi. Atau dengan susana yang digambarkan
dalam kata seperti : sedih, romantis, damai, dll.
3. Pikiran dan Indra yang lain
merasakan secara imajinatif :
Sehingga dengan mendengarkan lagu
tersebut serasa kita berada di tempat tertentu. Misal, serasa berada di tempat
yang yang sejuk (seolah-olah indra perasa merasakan dingin) dan tenang,
atau berada di suatu malam yang sepi dan menyendiri di tengah hutan pinus (seolah
olah indra penglihatan melihat sebuah suasana), dll. Pada kenyataanya
suasana tersebut bersifat imajinatif, karena pada saat anda mendengarkan lagu
di atas sebenarnya anda berada di depan laptop atau gadget bukan berada di
tempat yang yang sejuk dan tenang apalagi berada di suatu malam yang sepi dan
menyendiri di tengah hutan pinus.
Contoh lain yang lebih sederhana :
gambar pemandangan
|
Misal, seorang guru bertanya
“anak-anak, gambar apakah ini?”
“gambar pemandangan bu” jawab
anak-anak
“ada apa saja disana?” tanya bu guru
“sawah bu!”
“gunung”
“petani”
“gubuk”
“pohon kelapa, bu”
“Bagaimana suasana di sana?” tanya
bu guru
“tenang”
“damai”
“udaranya segar bu!”
Jawab anak-anak dengan riang.
Berdasarkan dialog di atas maka
1. Karya seni diterima oleh salah satu
indra
Anak anak melihat gambar dengan
indra penglihatan
2. Selanjutnya diproses lebih dominan
melalui instuisi
Intusi mereka bekerja ketika anak
anak menjawab pertanyaan bu guru dan menyebutkan gambar pemandangan.
3. Pikiran dan Indra yang lain
merasakan secara imajinatif :
Secara spontan mereka menyebutkan
benda yang ada di sana. Seperti sawah, gunung, petani, gubuk, dan pohon kelapa.
Bahkan mereka bisa membayangkan suasana yang ada di sana dalam keadaan tenang,
damai, dan memiliki udaranya yang segar. Mereka menyebutkan sesuatu yang
imajinatif. Karena secara real gambar tersebut hanyalah selembar kertas
berwarna, namun karena intuisi bekerja maka sebuah kertas pun bisa memiliki
beribu makna.
Dengan demikian maka benda seni adalah :
“Suatu
benda dapat dikatakan seni apabila benda tersebut dapat merangsang salah satu
indra manusia dan diproses lebih dominan melalui instuisi
sehingga pikiran dan indra yang lain merasakannya secara imajinatif”
Lalu apakah perbedaan dengan benda yang bukan seni? Simak jawabannya di
postingan berikut ini.
Catatan :
Kesimpulan di atas bukanlah sebuah
kebenaran mutlak, kesimpulan tersebut bukan dibuat oleh para ahli atau pakar
yang berhak membuat sebuah definisi (setidaknya dia seorang ahli seni, seorang
Doktor, profesor, atau ahli bahasa). Kesimpulan di atas saya rumuskan sendiri
dikarenakan ketidak-puasan dengan berbagai definisi seni menurut para ahli yang
terkadang sulit dimengerti berdasarkan keterbatasan ilmu yang saya miliki.
No comments:
Post a Comment