Sunday, August 5, 2018

Kesimpulan : Apakah Itu Benda Seni? (2)

Seperti yang telah disampaikan pada postingan sebelumnya yakni salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk mempermudah dalam memahami sebuah definisi sebuah benda maka kita cari  antonim dari kata tersebut sehingga dapat diketahui poin utama yang menjadi pembeda diantara keduanya, sehingga dengan mudah kita menyusun sebuah definisi. Antonim dari seni adalah bukan seni, sehingga akan terdapat dua golongan benda yakni benda seni dan bukan benda seni.
Sekedar mengingatkan pada postingan sebelumnya disebutkan bahwa suatu benda dapat dikatakan seni apabila benda tersebut dapat merangsang salah satu indra manusia dan diproses lebih dominan melalui instuisi sehingga pikiran dan indra yang lain merasakannya secara imajinatif, arti kata lain dari merasakan secara imajinatif ini sering disebut dengan makna dari sebuah seni.
Sedangkan benda yang bukan seni tidak dominan diproses oleh intuisi untuk memahaminya. Benda tersebut merangsang suatu indra untuk diproses oleh intelegensi dan sedikit intuisi kemudian diterjemahkan oleh pikiran dan indra yang lain secara real.

 Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa :
“Suatu benda dapat dikatakan bukan seni apabila benda tersebut merangsang salah satu indra manusia dan diproses oleh intelegensi kemudian diterjemahkan oleh pikiran secara real”
Dalam memahami seni tidak hanya membutuhkan intuisi saja terkadang dibutuhkan juga kecakapan intelegensi terutama untuk seni yang menggunakan simbol diskursif. Seni yang kental dengan simbol diskursif adalah seni sastra. Terkadang dalam seni musik, tari, dan teater pun terdapat simbol diskursif. Seni yang mengandung simbol diskursif adalah yang memuat unsur penggunaan bahasa didalamnya.
Istilah simbol diskursif disampaikan oleh SusanneK. Langer merupakan seorang filsuf yang berasal dari daratan Amerika membuat dua macam cara pembedaan simbol, pertama simbol diskursif (discursive symbol) dan kedua simbol presentasional atau penghadir (presentational symbol).
               Simbol Diskursif adalah simbol yang cara penangkapannya mempergunakan nalar atau intelek, oleh sebab itu disebut juga simbol nalar, penyampaian hal apa yang akan diungkapkan berlangsung secara berurutan, tidak spontan, simbol dengan logika modern menganalisis pertanyaanpertanyaan. Satu-satunya yang tergolong pada simbol diskursif adalah bahasa, baik itu bahasa sehari, bahasa filsafat, dan bahasa ilmu, dalam simbol diskursif terkandung suatu struktur yang dibangun oleh kata-kata menurut hukum tata bahasa dan sintaksis, pengabaian terhadap hukum tersebut menyebabkan kalimat kehilangan maknanya atau tak dapat dipahami.
               Sedangkan pada simbol presentasional merupakan kebalikan dari simbol diskursif, cara pengungkapannya tidak memerlukan intelektual, artinya dengan spontan menghadirkan apa yang dikembangkannya. Simbol presentasional tidak tergantung kepada hukum yang mengatur hubungan unsur-unsurnya, akan tetapi dengan intuisi atau perasaan. Simbol presentasional dapat berdiri sendiri sebagai simbol yang penuh, artinya bukan dibangun dari suatu konstruksi atau secara bertahap, melainkan suatu kesatuan yang bulat dan utuh, contohnya adalah kreasi manusia, seperti tarian, lukisan, ornamen, dan lain sebagainya, maknanya tidak ditangkap dengan logika, tetapi dengan intuisi langsung.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts