Struktur Musik/Lagu : KADENS
Komponen struktur yang penting dalam sebuah rangkaian karya musik adalah kadens. kadens merupakan bagian terakhir transisi akor sebelum lagu itu berhenti atau sampai kepada penghujung frase maupun lagu. Ada beberapa macam jenis kadens yang dapat dipelajari dan digunakan secara umum, untuk dasar pembelajaran kita hanya akan mempelajari empat jenis kades yaitu Autentik kadens (Authentic Cadence), kadens setengah (Half Cadence), kadens Plagal (Plagal Cadence), kadens Deseptif (Deceptive Cadence)
Kadens berasal dari bahasa inggris : Cadence, yang memiliki arti naik turunnya nada
Menunjukan bahwa kadens memiliki karakter yang mirip dengan intonasi dalam berbahasa. Intonasi yang berbeda dalam bahasa bisa merubah makna kalimat walaupun memiliki redaksi kata yang sama, karena nada yang dinaikan dengan nada yang datar pasti akan memiliki rasa yang berbeda. Contoh, silakan baca dua contoh kalimat dibawah :
Buku ini milikmu.
Buku ini milikmu?
dapatkah kamu merasakan perbedaan nada ketika membaca kalimat di atas?
Begitupun dengan kadens, kadens adalah progresi chord (pergerakan akor) di akhir frasa. Setiap kadens memiliki karakter masing masing seperti halnya kalimat berita, kalimat tanya, kalimat yang dijeda, kalimat yang menggantung.
Sebelum mempelajari kadens alangkah lebih baiknya jika dimulai dari mengenal chord. Chord/trinada/akor terkadang disebut dengan kunci (kurang tepat), adalah 3 nada atau lebih yang dibunyikan bersama-sama atau bergantian, biasanya digunakan sebagai pengiring melodi utama dalam lagu. Chord terdiri dari empat bentuk dasar yaitu:
Chord mayor, memiliki “kesan/rasa” gembira atau netral. Ditulis dengan huruf Kapital misal C mayor = C, G mayor = G, F# mayor = F#. Dilambangkan dengan huruf romawi besar misal I, II, III, IV, dst.
contoh bunyi chord mayor
Chord minor, memiliki “kesan/rasa” sedih. Ditulis dengan huruf Kapital ditambahkan “m” setelahnya. misal C minor = Cm, G minor = Gm, F# minor = F#m. Dilambangkan dengan huruf romawi kecil misal i, ii, iii, iv, dst.
contoh bunyi chord minor
Chord diminished, memiliki “kesan/rasa”misterius/tegang. Ditulis dengan huruf Kapital ditambahkan “O” setelahnya. misal C dim = CO, G dim= GO, F#dim = F#O. Dilambangkan dengan huruf romawi kecil dan tanda “O” misal iO, iiO, iiiO, ivO, dst.
(contohnya 3)
Chord augmented, memiliki “kesan/rasa”penasaran/bertanya. Ditulis dengan huruf Kapital ditambahkan “+” setelahnya. misal Caug = C+, Gaug= G+, F#aug = F#+. Dilambangkan dengan huruf romawi besar dan tanda “O” misal I+, II+, III+, IV+, dst.
(contohnya 4)
Selanjutnya chord yang digunakan untuk mengiringi melodi utama memiliki tingkatan. Seperti yang sudah dipelajari di semester 1, kita mengenal adanya 12 tangga nada. Sehingga tingkatan chord akan fleksibel mengikuti tangga nada yang digunakan. Berikut adalah contoh tingkatan chord jika digunakan untuk mengiringi tangga nada pada melodi utama.
Setelah mengenal jenis dan tingkatan chord, selanjutnya kita kembali ke kadens. Seperti yang disampaikan di atas bahwa kadens adalah pergerakan chord di akhir frasa. Disini kita hanya akan mempelajari kadens di tangga nada mayor saja. Chord yang paling dominan muncul dalam tangga nada mayor adalah chord tingkat I, IV, dan V. Pergerakan chord diakhir frasa inilah yang selanjutnya kita sebut sebagai kadens. Berikut adalah contoh dari kadens :
Autentik kadens (Authentic Cadence), Progresi Chord : V ke I
kadens setengah (Half Cadence), Progresi Chord : I ke V
kadens Plagal (Plagal Cadence), Progresi Chord : IV ke I
kadens Deseptif (Deceptive Cadence), Progresi Chord : V - VI
Makasih Seni Budaya
ReplyDelete