Saturday, August 4, 2018

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

Bebagai ahli baik itu praktisi dan maestro seni ataupun ahli bahasa mendefinisikan seni dengan berbagai definisi yang beragam. Mulai dari definisi yang simpel dengan kalimat sederhana yang mudah dicerna hingga definisi yang penuh arti dengan disertai kata-kata filosofi sehingga sulit untuk dimengerti.
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian.
 Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Seni tidak hanya mencakup musik, namun juga mencakup seni rupa, tari, teater dan sastra.
Dikarenakan banyaknya definisi tentang seni, kita akan menggolongkan bebagai pendapat para ahli kedalam dua kategori yakni : redaksi kalimat praktis dan redaksi kalimat filosofis
Berikut ini adalah definisi seni dengan redaksi kalimat praktis :
  • Thomas Munro
seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang menyimaknya
  • Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia
  • Drs Popo Iskandar
seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
  • Enslikopedia Indonesia
seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
  • Eric Ariyanto
seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.

Setelah kita menyimak dan menyimpulkan definis seni dari para ahli dengan redaksi kalimat yang praktis, selanjutnya marilah kita simak pendapat ahli yang lain dengan redaksi kalimat yang lebih kompleks dan filosofis.
  • Alexander Baum Garton
Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
  • Aristoteles
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
  • Immanuel Kant
Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
  • Akhdiat K. Miharja
seni sebagai kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitet (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani penerimanya.
  • Prof. Drs. Suwaji bastomi
seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
  • Schopenhauer
seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurutnya tiap orang senang dengan seni musik meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak
  • Sukaryono (1988:7)
ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.
  • Soedarso SP ( Mike Susanto, 2002:101)
karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya; pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.
  • Immanuel Kant (1724-1804)  
menganalisis karakternya dalam 3 kategori yaitu :
  1. Seni dibedakan dari alam, sebab seni mengandaikan suatu tindakan perbuatan (facere), sementara alam hanyalah suatu tindakan. Hasil seni terwujud sebagai karya, sedangkan alam adalah operasi (effectus).
  2. Seni dibedakan dengan ilmu karena seni bertolak dari "kemampuan" (fakultas) praktis, sedangkan ilmu merupakan hasil operasi dari fakultas teoritis.
  3. Seni dibedakan dengan kerajinan tangan (craft) karena seni bersifat bebas sedangkan kerajinan tangan bersifat industri.
  • G.W.F Hegel (1770-1831)
seni adalah medium material sekaligus faktual. Keindahan karya seni bertujuan menyatakan kebenaran. Baginya kebenaran adalah "keseluruhan". Sehubungan dengan gagasan kebenaran yang dikemukakannya, karya seni adalah presentasi indrawi dari ide mutlak (Geist) tingkat pertama. Dalam pemikiran Hegel, ide atau roh subyektif dan roh obyektif senantiasa berada didalam ketegangan. Ide-ide mutlak mendamaikan ketegangan ini. Maka sebagai ide mutlak tingkat pertama pada seni roh subyektif dan roh obyektif didamaikan. Subyek dan obyek kemudian berada didalam keselarasan sempurna.
  • Herbert Read (1962) 
mengatakan bahwa lahirnya sebuah karya seni melalui beberapa tahapan sebagai suatu proses.
    Tahap pertama, pengamatan kualitas-kualitas bahan seperti tekstur, warna dan banyak lagi kualitas fisik lainnya yang sulit untuk didifinisikan.
    Tahap kedua, adanya penyusunan hasil dari pengamatan kualitas tadi dan menatanya menjadi suatu susunan.
    Tahap ketiga, proses suatu objektifikasi dari tahapan-tahapan di atas yang berhubungan dengan keadaan sebelumnya. Keindahan yang berakhir pada tahapan pertama belum dapat disebut seni, karena seni jauh telah melangkah ke arah emosi atau perasaan. Seni telah mengarah pada ungkapan sebagai “pengekspresian” dengan tujuan untuk komunikasi perasaan.
  • Walter Benyamin (1892-1940)
seni merupakan sarana politik hubungan-hubungan produktif untuk mencapai kerukunan dunia. Gagasannya tentang seni dan berkesenian terkait erat dengan apa yang disebutnya politik gambar-gambar bersifat kiasan (allegorical).
  • F. Carrit
sebagai suatu proses kreatif dan ekspresi suasana hati, perasaan, atau spirit. Terdapat dua bagian konsensus dalam hal ini : Pertama, bahwa seni adalah ekspresi. Kedua, bahwa seni adalah spirit, perasaan,atau suasana hati yang diekspresikan.
  • Jean Francois Lyotard (1924-1988)
tokoh post-modern akhir abad ke-20,
menghakekati seni sebagai intensitas energik. Menurut pendapatnya, seni sebagaimana dengan filsafat tidak terkait dengan permasalahan makna, identitas, dan kebenaran. Energi seni adalah dorongan yang tidak dikendalikan oleh nalar maupun kesadaran. Selain mengandung kapasitas yang tak ternalarkan dan terwujudkan, seni juga memiliki daya ledak yang tinggi yang mampu membuat peristiwa. Oleh karena itu, seni sebaiknya tidak menyesuaikan diri dengan keadaan. Namun sebaliknya, mengikuti daya energiknya untuk mencapai keluhuran (sublimitas).
  • Morrist Weist
menyimpulkan bahwa seni sangat kompleks dan beraneka untuk direduksikan kepada suatu defenisi. Sependapat dengan Weist, Wittgenstein (1973), menekankan bahwa seni seperti juga dengan agama, tidak dapat direduksikan kedalam batasan yang sederhana.

Begitu banyak pendapat para ahli tentang definisi seni, mereka berusaha untuk menyimpulkan semua kegiatan manusia yang disebut seni kedalam sebuah kalimat yang dapat mewakili dan menjelaskan dengan baik.
Dengan banyaknya pendapat maka dibutuhkan adanya kesimpulan mengenai apakah itu SENI? Silakan menuju ke postingan berikut ini.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts